TUGAS
Manusia & Pandangan
Hidup
NAMA :
ANCER AFRIONO
NPM :
50413831
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa saya panjatkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para
umatnya yang insyaallah setia sampai akhir jaman. Makalah ini disusun guna
melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja
keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat
memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan
harapan, walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi berbagai kesulitan
karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki.
Oleh sebab itu
pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
khususnya kepada Bapak Choirul Umam selaku dosen pembimbing Ilmu Budaya Dasar.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga
apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman
maupun pihak lain yang berkepentingan.
Depok, 23 April 2014
Penulis
Ancer Afriono
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya.
Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia
inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan
hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju
untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat
jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut
kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Jadi pandangan terhadap hidup ini
adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup
dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat
dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat
pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain
itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan
melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia
itulah proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya.Mulai dari masa
kanak-kanak hingga dewasa.
Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan
pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah
berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang pandangan
hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan. Karena dengan pendidikan manusia
dapat berpikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir maupun batin.
Berdasarkan uraian di atas maka dikemukakan judul dari makalah ini ialah “
Pentingnya Pandangan Hidup Bagi seorang Anak”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang, kami merangkum beberapa
rumusan masalah yang diangkat, antara lain :
1.
Mengapa
perlu adanya pandangan hidup pada anak ?
2.
Bagaimana
cara menanamkan pandangan hidup pada anak ?
3.
Apa dampak
negatif bagi anak yang tidak mempunyai pandangan hidup
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai
tujuan antar lain :
1.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
2.
Memberi
pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia dan
pandangan hidup
3.
Mahasiwa
dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup bagi anak
4.
Mahasiswa
dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup bagi anak
5.
Memberikan
pandangn pada mahasiswa IKIP sebagai calon guru agar ikut berperan dalam
menanamkan pandangan hidup pada anak.
D. Manfaat
Makalah
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai referensi tambahan dalam pembelajaran
2.
Sebagai pembanding dalam penyusunan makalah selanjutnya
BAB II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian Pandangan Hidup
1. Menurut Koentjaraningrat dalam buku
Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah
nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh
individu dan golongan di dalam masyarakat.
2. Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku
Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup
mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan
cita-cita atau aspirasinya.
3. Menurut Lenski dalam buku Ilmu
Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan
bagian dari ideologi.
Pandangan
hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur:
a. Cita-cita
adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha.
b.
Usaha adalah
hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus
dilandasi oleh keyakinan.
c. Keyakinan diukur dengan daya pikir akal,
jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan.
Hal ini yang
mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup diatas saling berkaitan.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan
hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, petunjuk hidup di dunia yang mana mencerminkan diri seseorang.
Pandangan hidup tersebut dapat digunakan dalam menjalani hidup. Pandangan hidup
itu juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia
berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas
sebagai pegangan, pedoman, petunjuk atau arahan.
B. Pengertian Anak
1.
Menurut Dr.
As’aril Muhajirin, M. Ag dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan Perspektif
Kontekstual (2011: 113) pengertian anak dalam islam diistilahkan dari akar kata
al-walad, al-ibn, al-tifl, al-syabi, dan al-ghulam. Dalam pengertiannya yang
identik dengan al-walad, ia berarti keturunan yang kedua dari seseorang, atau
segala sesuatu yang dilahirkan,juga bias berarti manusia yang masih kecil.
Menurut pengertian ini,keturunan pertama adalah orang tua. Kemudian setiap
orang tua yang mempunyai keturunan, keturunan itu yang disebut sebagai anak.
2.
Menurut
Prof.Drs. Koesparmono Irsan,SH,MH,MBA dalam buku berjudul Hukum dan Hak Asasi
Manusia(2009:63) mengatakan bahwa anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan
YME , yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat
harkat,martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.
3.
Berdasarkan
Undang-Undang Pasal 1(2) 4/1979 di dalam buku berjudul Sosiologi Keluarga yang
disusun oleh Prof.Dr. Soerjono Soekanto (2004:130) memaparkan bahwa anak adalah
seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah.
Dari definisi- definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalah
pribadi yang membutuhkan kasih sayang, perhatian dan perlindungan dari pribadi
yang dituakan olehnya, baik dari orangtua, guru ataupun masyarakat.Selain itu
anak- anak mulai berkembang tidak hanya dari jasmaninya melainkan juga
psikologinya dimana anak-anak sudah berkembang semakin luas.Selain itu juga
anak-anak mulai diberi pengertian tentang berbagai hal mulai dari agama, norma,
hak dan kewajiban. Anak juga mengalami perkembangan seperti mulai mengambil
keputusan tentang apa yang akan dia lakukan kedepannya.
C. Pengertian
Keluarga
1.
Dalam buku
berjudul Psikologi Perkembangan yang disusun oleh Drs. Agus Sujanto yang
dikutip oleh Drs.Sudarsono dalam buku berjudul
Kenakalan Remaja(2008:125) menjelaskan bahwa keluarga merupakan
lingkungan yang terdekat untuk membesarkan,mendewasakan dan di dalamnya anak
mendapatkan pendidikan yang pertama kali. Keluarga merupakan kelompok
masyarakat terkecil,akan tetapi merupakan lingkungan paling kuat dalam
membesarkan anak dan terutama bagi anak yang belum sekolah.
2.
Menurut
Soerjono Soekamto dalam buku berjudul Sosiologi keluarga tentang Ikhwal
Keluarga,Remaja dan anak (2004:1) mengatakan bahwa keluarga merupakan kelompok
social kecil yang terdiri dari suami,istri beserta anak-anaknya yang belum
menikah. Keluarga lazimnya juga disebut rumah tangga,yang merupakan unit
terkecil dalam masyarakat sebagai wadah dan proses pergaulan hidup
3.
Menurut
Subino Hadisubroto dalam bukunya yang
berjudul Pentingnya Pendidikan,dalam “Keluarga dalam Hakikat Tujuan
Pendidikan Nasional” keluarga(2007:23) adalah tempat untuk berbagi rasa dan
pikiran, menjadi tempat mencurahkan suka dan duka,tidak menjadi tempat
bergantung bagi anak-anak akan tetapi sebagai tempat berlatih mandiri, tidak
menjadi tempat menuntut hak,menjadikan tempat menumbuhkan kehidupan religius,
dan akhirnya menjadi tempat yang aman karena aturan main antaranggota
ditegakkan.
Dari definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan pengertian dari
keluarga adalah kelompok sosial terkecil dalam masyarakat, tetapi memiliki
peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter seseorang.
D. Pengertian
Pendidikan
1.
Istilah
pendidikan yang terdapat dalam buku Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis,
ditulis oleh M. Ngalim Purwanto (2007: 3) salah satunya Pedagogik
atau ilmu
pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang
gejala-gejala perbuatan mendidik. Pedagogik
berasal dari kata Yunani Paedagogia
yang berarti “pergaulan dengan anak-anak”. Paedagogos
ialah seorang pelayan atau bujang pada zaman Yunani kuno yang pekerjaanya
mengatur dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah.
2.
Arti
pendidikan dalam buku. Pemikiran kependidikan ( 2009 : 25 ) ialah crow and crow
( dalam subingh, 1979 ) : “ the function of education must be recongnelzed to
be guidance of a lerning, at all stages of his want, needs, and potentialities
that will insure for him a personally satisfying and socially desirable pattern
of living. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa pendidikan tidak dipandang
hanya sebagai usaha mewujudkan keiginan, kebutuhan dan kemampuan individu
sehingga tercapai pola hidup pribadi dan social yang memuaskan. Dikemukakan
pula bahwa pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai yaitu individu yang
berkembang
kemampuannya
sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya, atau sebagai warga masyarakat
mapun sebagai warga Negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu
melakukan usaha yang disengaja dan terencana. Kegiatan tersebut hendaknya dapat
diberikan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3.
Menurut
Aristoteles dalam buku berjudul Pedoman Pendidikan dan Pengajarannya yang
disusun oleh Drs.Abu Bakar Muhammad(1981:16), pendidikan adalah menyiapkan akal
untuk pengajaran, sebagaimana disiapkan tanah tempat persemaian benih. Dia
mengatakan bahwa di dalam diri manusia itu ada dua kekuatan,yaitu pemikiran
kemanusiaannya dan syahwat hewaniyah. Pendidikan itu adalah alat (media) yang
dapat membantu kekuatan pertama untuk mengalahkan kekuatan yang kedua.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, Bangsa dan Negara.
E. Pengertian Masyarakat
1.
Menurut
J.L.Gillin dan J.P.Gillin dalam buku Sosiologi dan Perubahan Masyarakat yang di
susun oleh Drs. Abdul Syani(1995:46) menamakan masyarakat sebagai kelompok
manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
2.
Dalam buku
berjudul Individu dan Masjarakat yang
disusun oleh Dr A. Lysen(1967:14) mengatakan bahwa masyarakat kira-kira sama
artinya dengan “lingkungan sosial”, pergaulan hidup manusia dan seperti kata
masyarakat lebih diartikan , apabila kita memandangnya di dalam hubungan dengan
individu
3.
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S
Poerwadarminta(2007:751)Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia (sehimpunan
orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang
tentu)
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat
merupakan sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak
berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. Baik buruknya kualitas
masyarakat ditentukan oleh kualitas pendidikan anggotanya, sehingga semakin
baik pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat secara
keseluruhan.
BAB III
JAWABAN
RUMUSAN MASALAH
A. Sebab
Anak Harus Memiliki Pandangan Hidup
Berdasarkan rumusan masalah yang
pertanyaannya berbunyi ”Mengapa perlu adanya pandangan hidup pada anak ?” maka
jawabannya adalah sebagai berikut :
Seperti yang dikemukakan oleh Manuel Kaisiepo (1982) dalam buku Ilmu Budaya
Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan Hidup merupakan
bagian hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup
meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri
seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita dan aspirasinya.
Hal ini membuktikan anak harus memiliki pandangan hidup karena sangat
mempengaruhi dalam pencapaian cita-citanya.
B. Cara
Menanamkan Pandangan Hidup Pada Anak
Berdasarkan rumusan masalah yang
pertanyaannya berbunyi ”Bagaimana cara menanamkan pandangan hidup pada anak ?”
maka jawabannya adalah sebagai berikut :
Cara menanamkan pandangan hidup pada anak dapat kita bagi menjadi tiga
berdasarkan lingkungan dimana anak belajar berdasarkan buku yang berjudul Ilmu
Pendidikan Teoritis dan Praktis yang disusun oleh Drs.M.Ngalim Purwanto MP
salah satunya adalah lingkungan Keluarga (2007:193) Dalam buku yang berjudul
Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis yang disusun oleh Drs.M.Ngalim Purwanto
MP(2007:79) Comenius (1592-1670), seorang ahli didaktik yang terbesar, dalam
buku Didaktica Magna disamping
mengemukakan asas-asas didaktiknya yang sampai sekarang masih dipertahankan
kebenarannya,juga menekankan betapa pentingnya pendidikan keluarga itu bagi
anak-anak yang sedang berkembang. Dalam uraiaannya tentang tingkatan-tingkatan
sekolah yang dilalui oleh anak sampai mencapai tingkat kedewasaanya,ia
menegaskan bahwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan di
dalam keluarga yang disebut scola-materna(sekolah
ibu).
C. Dampak
Negatif Bagi Anak yang Tidak Mempunyai Pandangan Hidup
Berdasarkan
rumusan masalah yang pertanyaannya berbunyi ” Apa dampak negatif bagi
anak yang tidak mempunyai pandangan hidup?” maka jawabannya adalah sebagai
berikut :
Dalam buku berjudul Kenakalan Remaja yang ditulis oleh
Dr.Kartini Kartono menjelaskan tentang Juvenile delinquency atau perilaku
jahat/dusta,atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda; merupakan gejala
sakit(patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh
kurangnya orang tua dan orang dewasa dalam menanamkan moralitas dan keyakinan
pada anak-anak muda.(1986:9)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Mengapa
perlu adanya pandangan hidup pada anak
Dalam buku berjudul Sosiologi Keluarga yang ditulis oleh Prof. Dr. Soerjono
Soekanto, S.H.(2004:49) pendidikan keluarga adalah sangat penting, oleh karna ana
merupakan generasi yang akan menggantikan kita semua kelak pada suatu waktu.
Mereka harus disiapkan untuk dapat
menanggulangi masalah-masalah yang kelak akan dihadapi, dengan pola yang
mungkin berbeda dengan kebiasaan yang ada dewasa ini. Dengan begitu kita
sebagai oang tua penting untuk menanamkan pandangan hidup pada seorang anak
untuk kelangsungan kehidupan yang lebih baik.
B. Macam-Macam Pandangan Hidup
Dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis bahwa macam-macam
pandangan hidup yang disusun oleh Drs.M.Ngalim Purwanto (2007:23) berdasarkan
sumbernya,dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok,yaitu :
1.
Pandangan
hidup berupa agama (pandangan hidup muslim). Pandangan hidup ini memiliki
kebenaran mutlak. Sebagai contoh, pandangan hidup muslim(orang islam) bersumber
dari Al-Qur’an dan Sunah(sikap, perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad saw)
2.
Pandangan
hidup berupa ideologi merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu Negara
atau bangsa. Misalnya ideologi Pancasila dapat merupakan sumber pandangan
hidup, sebagaimana halnya P4
3.
Pandangan
hidup berupa hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau
etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran kepercayan.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka pada bagian ini
akan dikemukakan beberapa pokok sebagai berikut :
1.
Pendidikan pandangan hidup yang dimiliki seorang anak dapat membantu
kembang tumbuh anak dalam proses pembelajaran tentang dirinya sendiri dan dunia
sekitarnya.
2.
Seorang anak yang memiliki pandangan hidup atau prinsip hidup akan
menjalankan kebajikan dalam kehidupannya.
3.
Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang
sejahtera, baik sebagai pedoman dalam hidupnya, pegangan ataupun petunjuk
hidupnya.
B.
Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan
kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
1.
Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar
mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
2.
Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya
agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Latif,
Abdul. 2007. Pendidikan Berbasis Nilai
Kemasyarakatan. Bandung: PT Refika Aditama
Syani,
Abdul. 1995. Sosiologi dan Perubahan
Masyarakat. Bandar Lampung: PT Dunia Pustaka Jaya
Muhammad,
Abu Bakar. 1981. Pedoman Pendidikan dan
Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional
A. Lyzen.
1967. Individu dan Masjarakat. Bandung:
Sumur Bandung
Sujanto,
Agus. 1981. Psikologi Perkembangan, edisi
kedua. Jakarta: Radar Jaya Offset
Semiawan,
Conny R. 2002. Pendidikan Keluarga Dalam
Era Global. Jakarta: PT Prenhallindo
Harjaningrum,
Agnes Tri. 2007. Peranan Orang Tua dan
Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori
dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Hasbullah.
2009 . Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
Jakarta : Rajawali Pers
Hurlock,
Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan, edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Kartono,
Kartini. 1986. Patologi Sosial 2
Kenakalan Remaja. Jakarta: CV Rajawali
Kartono,
Kartini. 1992. Usaha Orang Tua dalam
Rangka Mendidik Anak Usia Sekolah. Jakarta: Rajawali
Irsan,
Koesparmono. 2009.Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Jakarta: Yayasan Bratha Bhakti
Sulaeman, M.
Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar-Suatu
Pengantar. Bandung: PT Refika Aditama
Puwanto, M.
Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis
dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Muhajir,
As’Aril. 2011. Ilmu Pendidikan Perspektif
Kontekstual. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA GROUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar